chat with me?

ayo ngobrol

Minggu, 26 Desember 2010

Hijriah

Kembali Hijrah

SILAHKAN KLIK :
http://www.jutawan-net.com/?id=arsyadfuadi
Hijriah yang secara bahasa berasal dari bahasa arab, hajara yang berarti berpindah dari suatu tempat ke tempat lain, dari satu keadaan kepada keadaan lain. Umat islam di Indonesia telah melewati tahun hijriah yang lampau dan sekarang kita telah mnasuk ke tahun baru hijriah 1432 tepat pada tanggal 7 Desember 2010 meninggalkan tahun 1431 hijriah yang penuh makna untuk perjuangan ummat muslim di berbagai sektor, baik di sektor ekonomi, politik, diplomasi dll yang tinggal kenangan, dan takkan bisa diulang kembali, hanya nilai-nilai sejarah itu dapat kita kenang dan bisa menjadikan cambukan semangat untuk perjuangan kita esok hari.
Tahun hijriah merupakan momentum, moment dimana nabi Muhammad SAW beserta para pengikut setianya hijrah dari Mekkah menuju Madinah untuk menghindari kemusyrikan kaum kafir Quraisy yang mengecam pergerakan islam baik secara mental maupun fisik dan untuk memudahkan penyebaran islam yang merupakan cikal bakal kalender hijriah, moment yang menentukan berdirinya islam sebagai sebuah ideologi baru, yang memiliki nilai-nilai spiritual untuk menyebarkan seruan Allah azza wa zalla di muka bumi kita ini, yang menjadi gerbang untuk kemajuan islam ke depannya.
Rasulullah hijrah dan mulai menata kehidupan islam yang menjunjung tinggi nilai-nilai akhlak dan syariah yang menjunjung tinggi kesatuan dan persatuan tanpa ada diskriminasi sosial pada tingkatan masyarakat, ajaran yang menyatakan bahwa semua manusia itu sama tak ada manusia yang lebih tinggi derajatnya pada kehidupan sosial yang menbedakan adalah tingkat keimanan dan ketaqwaanya di sisi Allah azza wa jalla, Modal utama Rasulullah adalah islam yang bersumber pada wahyu di dalam Al-Quran, di dalamnya terdapat ajaran aqidah yang tinngi lagi sempurna sehingga sanggup menyatukan manusia dalam satu bendera ideologi, ideologi Islam. Sistim membuat hidup mereka tenang dan tentram mereka bisa bekerjasama secara baik dan melahirkan kekuatan-kekuatan untuk berjuang untuk agama yang di bawa nabi Muhammmad SAW. Tak heran jika ajaran pertama yang di berikan nabi Muhaamad SAW adalah ajaran tauhid, ia menanamkan kandungan tauhid pada ummatnya. Serta ia juga membangun sistim pemerintahan yang kuat sesuai syariah islam dan membangun pasukan pejuang untuk berjuang di sisi Allah.
Dasar dari penetapan hijrah nabi sebagai tahun islam adalah ketika masa kekhalifahan Umar Bin Khattab yang di buat untuk menunjukkan peradaban Islam, setelah islam sukses menguasai dunia dan membuat peradaban baru di bidang politik, sosial maupun ekonomi,. Adalah seorang gubernur bernama Abu musa al as’ary yang menulis surat untuk Umar bin khattab yg berisi bahwasanya tidak ada tahun dalam islam yang ada hanya tanggal dan bulan, Umar bin khattab sebagai khalifal Allah di muka bumi ini mengumpulkan sahabat-sahabat nabi untuk merundingkan penetapan tahun dalam islam dan menetapkan satu tahun itu 12 belas bulan sesuai firman Allah dalam surat At-taubah ayat 36, walaupun terjadi perbedaan pendapat dalam penetapan awal kalender hijriah akhirnya mereka sepakat bahwasanya awal tahun baru hijriah pada waktu hijrah Rasulullah.
Sangat di sayangkan, kita sebagai generasi penerus perjuangan islam mulai melupakan nilai-nilai peradaban islam, kita lebih cendrung terpengaruh dengan orientasi barat yang sengaja ingin menghilangkan nilai-nilai islam, mereka mempengaruhi kita dengan berbagai macam cara seperti budaya, politik, manupulasi sejarah. Tahukah anda hari, tanggal, bulan, atupun tahun berapa anda dilahirkan di bumi ini dalam penanggalan hijriah? Tentu sebagian anda tau, Tapi lebih banyak mereka yang tidak tau akan hal ini, ini merupakan satu bukti bahwasanya generasi sekarang mulai tak peduli dengan peradaban islam yang dulunya pernah Berjaya di bumi ini peradaban islam mulai terkikis peradaban eropa yang merusak moral serta akhlak ummat muslim.
Bukti lain adalah tahun hijriah sebagai tahun kebanggan ummat muslim kalah pamor di pentas politik dan bisnis, kita lebih menyukai memakai tahun Gregorian (masehi) sebagai tahun untuk kehidupan sehari-hari, untuk mengabadikan sebuah sejarah (seperti tanggal lahir, dll) di bandingkan tahun hijriah, kita lebih suka memakai hari “minggu” di bandingkan “ahad” untuk menyebut nama suatu hari, padahal kata minggu berasal dari bahasa portugis Dominggo yang berarti hari tuhan atau Sunday dalam bahasa inggris berdasarkan kepercayaan orang Kristen bahwasanya pada hari itu Yesus bangkit, dan ummat muslim di Indonesia lebih menyukai menggunakan istilah “minggu” alasan mereka karena kata “minggu” lebih familiar di dengar tanpa memperhatikan aspek sejarah serta arti dari kalimat tersebut. Kita lebih bangga akan masehi dan seolah-olah melupakan hijriah. Padahal kalender masehi merupakan kalender yang di lahirkan dari rahim gereja yang penuh dengan hawa paganism, syirik. dan klenik. Ada fakta unik bahwasannya masehi baru di sahkan oleh kaum nasrani tepatnya Paus Gregorius XIII pada 24 februari 1582, atas rekomendasi dari Dr. Aloysius Lilius dari Napoli, Italia. Di sini tercermin bahwa sistim barat baru saja disusun untuk memerangi sistim islam yang lebih dulu berkembang. Karena dilahirkan di gereja maka kalender ini di atur sedemikian rupa untuk mendukung kegiatan gereja, penuh dengan manupulasi. Mereka menjadikan januari sebagai awal tahun untuk memperlama perayaan natal .Lembaga-lembaga berparaskan islam pun juga tak lepas dari tipu daya kaum barat, padahal namanya lembaga islam tapi mereka biasanya memakai kalender masehi untuk urusan mereka dan jarang sekali memakai kalender hijriah seperti departemen-departemen keagamaan, sekolah-sekolah berbasis islam, organisasi yang mengatasnamakan islam, padahal kalau bukan mereka yang membiasakan memakai kalender hijriah, siapa lagi yang akan membiasakannya
Salah satu cara barat untuk mengubah konsep hidup ummat muslim adalah dengan cara mengajarkan budaya-budaya yang bertujuan untuk menghancurkan ummat islam yang pastinya sedikit atau banyak mempengaruhi kepribadain seseorang, kita jadi pribadi yang peniru dan malu akan budaya kita sendiri.
Refleksi hijrah pada saat ini adalah masyarakat pada zaman sekarang sangat mirip dengan masyarakat jahiliah sebelum rasul hijrah, tak heran jika ada ulama mengatakan bahwa masa ini adalah masa “jahiliah modern” .kita terkungkung oleh idelogi kapitalisme-sekular, kita dikuasai oleh barat secara halus dan terud menyerang kita, menyerang ideologi kita, menyerang ideologi kita mereka juga menyerang kita melalui senjata biologi yang sapat menghancurkan manusia dengan seketika anehnya, mereka memusuhi negara-negara yang mengembangkan nuklir dengan alasan perdamaian dunia, padahal mereka mengembangkan senjata biologi untuk menghancurkan ummat muslim, bukan ummat muslim saja tapi penduduk dunia yang mereka anggap tidak layak untuk hidup. Tapi, kita ataupun masyarakat dunia tidak pernah menyadari nya, sementara mereka tertawa melihat kita telah terperangkap oleh jebakan mereka, mereka menutupi akal bulus mereka dengan demokrasi yang mereka pimpin sengan segala keganjilan dan manipulasi yang begitu rapi.
Di sisi aqidah berbagai kemusyrikan bukan merupakan aib lagi, wanita mengumbar-ngumbar auratnya, orang berbuat keji dan fasik tanpa rasa malu persis sama dengan budaya barat yang mereka tiru, mereka beralaskan HAM yg menyatakan manusia berhak melakukan apa saja tanpa ada campur tangan orang lain mereka menghapuskan norma-norma agama dan adat budaya kita, sungguh ironi dengan apa yang terjadi pada ummat muslim belakangan ini.
Sudah saatmya umat muslim kembali hijrah kepada sistim yang lebih baik, melepaskan segala bentuk sistim jahiliah, kita memerlukan tatanan baru yaitu tatanan yang dibangun melalui pondasi islam yang kuat, Ideologi serta paradihttp://www.jutawan-net.com/?id=arsyadfuadi gma baru yang lebih mutakhir yang pernah menguasai bumi ini jika sistim islam bisa kita tegakkan. Harus ada semangat yang memulai untuk melakukan perubahan itu, harus ada kerja sama yang kokoh untuk melakukannya, seperti renainse yang di lakukan oleh bangsa barat kepada kita, kita juga perlu meniru nabi dalam melakukan hijrah, Ia membangun Negara yang kuat, menyatukan semua golongan, juga demboyan ibda’ bi nafsi yaitu kita memulainya dari diri kita sendiri jika semua ummat muslim bersatu dunia pasti akan kita kuasai kembali dan syiar Allah akan menggema di dunia ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar